Dukungan Istri Jadi Kunci! Kakeru Akui Kemenangannya di Capcom Cup 11

Tokyo – Kakeru dari IBUSHIGIN berhasil keluar sebagai juara Capcom Cup 11, turnamen puncak dari Capcom Pro Tour 2024, yang berlangsung di Jepang pada 8-9 Maret 2025. Kemenangan ini mengantarkannya meraih hadiah utama senilai $1 juta (sekitar Rp15,6 miliar). Namun, keberhasilannya ternyata tak lepas dari peran sang istri, yang menyarankan agar ia tetap menggunakan JP selama turnamen berlangsung.

Dilema Kakeru: JP atau Mai Shiranui?

Sejak awal 2024, Kakeru memang dikenal sebagai pemain yang konsisten menggunakan JP, terutama setelah pembaruan Street Fighter 6 membuat karakter ini kembali kompetitif. Namun, dalam sebuah wawancara dengan Walker Plus, Kakeru mengungkapkan bahwa ia sebenarnya ingin menggunakan Mai Shiranui di Capcom Cup 11.

Mai Shiranui adalah karakter terbaru dalam Street Fighter 6, yang memadukan ninjutsu Shiranui-ryuu dengan gerakan tarian tradisional. Komunitas gim ini pun memuji Mai, baik dari segi desain maupun kemampuannya yang dianggap cukup kuat. Beberapa bahkan berspekulasi bahwa Mai bisa menjadi karakter overpowered (OP) saat ini.

Meskipun potensinya besar, Mai ternyata tidak muncul di Top 8 Capcom Cup 11. Beberapa pemain seperti Xiaohai, OilKing, dan Nephew sempat menggunakannya di fase awal, tetapi tidak ada yang berhasil membawanya lebih jauh dari Top 16.

Kakeru mengaku sempat bersikeras ingin bermain menggunakan Mai, yang bahkan sampai memicu perdebatan dengan istrinya. “Saya ingin memainkan Mai, dan itu sempat membuat saya bertengkar dengan istri saya. Namun, pada akhirnya, kami bersama-sama menyimpulkan bahwa JP akan lebih efektif, jadi saya tetap menggunakan JP untuk turnamen ini,” ungkapnya.

Keputusan yang Berbuah Manis

Keputusan Kakeru untuk bertahan dengan JP ternyata tepat. Ia berhasil menembus Grand Final, menghadapi Blaz, yang memilih menggunakan Ryu. Dengan pemahamannya yang mendalam tentang pertarungan tersebut, Kakeru mampu mengontrol jalannya pertandingan dan menghentikan momentum Blaz, hingga akhirnya keluar sebagai juara Capcom Cup 11.

Jika ia tetap bersikeras menggunakan Mai, hasilnya mungkin akan berbeda. Namun, berkat saran istrinya, Kakeru kini membawa pulang hadiah terbesar dalam sejarah kariernya. Bisa jadi, setelah kemenangan ini, sang istri akan mendapatkan bagian dari hadiah tersebut sebagai bentuk terima kasih atas keputusannya yang tepat.

Selevel Bigetron Prime? Reizy Yakin Roster Sekarang Bisa!

Bigetron Esports melakukan perombakan besar-besaran dalam divisi PUBG Mobile mereka menjelang turnamen PUBG Mobile Super League (PMSL) Southeast Asia (SEA) Spring 2025. Dengan mendatangkan empat pemain baru serta seorang Assistant Coach, tim ini berambisi kembali ke puncak kejayaan seperti era prime Bigetron terdahulu.

Langkah perombakan ini tampaknya mulai membuahkan hasil. Pada pekan pertama PMSL SEA Spring 2025, Bigetron Esports berhasil menunjukkan performa menjanjikan dengan mengamankan posisi kedua di klasemen Liga.

Dengan hasil positif tersebut, muncul pertanyaan apakah roster saat ini mampu menyamai kejayaan Bigetron Esports di masa lalu, terutama saat mereka meraih gelar juara dunia PUBG Mobile Club Open – Fall Split Global Finals 2019.

Reizy Yakin Roster Saat Ini Bisa Menyamai Prime Bigetron

Salah satu rekrutan terbaru Bigetron Esports, Reizy, mengungkapkan optimisme bahwa tim saat ini memiliki potensi untuk menyamai kejayaan tim di era keemasannya. Keyakinan tersebut ia sampaikan dalam sesi wawancara online PMSL SEA Spring 2025 Week 1 melalui Zoom pada Selasa (4/3).

“Bisa atau tidaknya sih tergantung kami sendiri. Tapi seharusnya bisa, asalkan kami memiliki tujuan yang sama, semangat yang kuat, dan tetap bermain dengan kompak serta saling mendukung di dalam game,” ujar Reizy.

Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa dirinya dan tim akan terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik selama membela Bigetron Esports.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukkan performa terbaik,” tambahnya.

Persiapan Matang Jadi Kunci Performa Solid di PMSL SEA Spring 2025

Dalam kesempatan yang sama, mantan pemain BOOM Esports itu juga menyoroti pentingnya persiapan yang matang sebagai faktor utama di balik performa impresif Bigetron Esports pada pekan pertama PMSL SEA Spring 2025.

“Sebelum PMSL, kami benar-benar bekerja keras untuk membangun tim dari awal. Kami berlatih lebih keras dibanding tim lain, dan yang terpenting, kami lebih fokus memperbaiki diri sendiri daripada mengkhawatirkan tim lain,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Reizy resmi bergabung dengan Bigetron Esports pada Februari 2025. Meski baru sebulan berseragam Bigetron, ia bersama timnya sudah menunjukkan perkembangan signifikan dengan menempati peringkat kedua klasemen Liga pada pekan pertama PMSL SEA Spring 2025.

Dengan semangat dan determinasi tinggi dari para pemain, Bigetron Esports kini semakin optimistis bisa kembali ke puncak kejayaan seperti di masa lalu. Mampukah mereka merebut gelar juara pada turnamen ini? Kita tunggu saja kiprahnya!

Bigetron Esports Panaskan Persaingan di Pekan Pertama PMSL SEA Spring 2025

Turnamen PUBG Mobile Super League (PMSL) SEA Spring 2025 telah memasuki pekan pertama League Stage, dan tim-tim asal Indonesia menunjukkan performa yang cukup menjanjikan. Meskipun posisi puncak klasemen sementara masih dikuasai oleh CelcomDigi Alliance dari Malaysia, wakil Indonesia, Bigetron Esports, berhasil menempati peringkat kedua, memberikan harapan besar bagi pencinta PUBG Mobile Tanah Air.

Bigetron Esports Tampil Konsisten

Penampilan impresif Bigetron Esports sepanjang pekan pertama League Stage menjadi bukti kebangkitan tim yang dikenal dengan julukan Pasukan Robot Merah di kancah PUBG Mobile internasional. Setelah sebelumnya tampil solid di Group Stage dan finis di posisi kedua, Reizy dan kawan-kawan kembali menunjukkan konsistensinya dengan mempertahankan posisi di papan atas klasemen.

Secara keseluruhan, Indonesia meloloskan enam wakil ke League Stage pekan pertama dari total delapan tim yang berpartisipasi di Group Stage. Selain Bigetron Esports, tim-tim Indonesia yang berhasil masuk ke Top 16 adalah BOOM Esports, VOIN Donkey, RRQ RYU, Kagendra, dan Enam Sembilan Esports. Sayangnya, Alter Ego Ares (peringkat 21) dan Talon Esports (peringkat 23) gagal melaju ke tahap ini.

Dominasi Bigetron, Tim Indonesia Lainnya Berjuang

Meski Bigetron Esports sukses berada di posisi runner-up klasemen sementara, tim-tim Indonesia lainnya belum mampu menembus Top 5 League Standing pekan pertama. BOOM Esports, yang tampil impresif di Group Stage, harus puas berada di peringkat keenam.

Sementara itu, RRQ RYU dan Kagendra menempati posisi ke-7 dan ke-8 secara berurutan. VOIN Donkey ID, yang sempat menunjukkan performa menjanjikan di Group Stage, harus turun ke peringkat 11. Enam Sembilan Esports juga masih berjuang keras setelah mengakhiri pekan pertama di peringkat ke-16, alias posisi terbawah League Stage pekan ini.

Perebutan Tiket Grand Final Berlanjut

PMSL SEA Spring 2025 akan kembali berlanjut pada 5 Maret 2025, di mana tim-tim terbaik akan kembali bertarung demi mengamankan posisi di Grand Final. Hanya 16 tim teratas yang akan lolos ke babak final, sementara delapan tim terbawah harus rela tersingkir dari perburuan gelar juara.

Dengan posisi yang masih terbuka lebar, mampukah Bigetron Esports mempertahankan konsistensinya hingga pekan terakhir? Dan bisakah tim-tim Indonesia lainnya bangkit serta merebut posisi puncak klasemen? Semua akan terjawab dalam laga pekan berikutnya!

Dukungan Penuh! Sukro Snack Kini Sponsor Resmi MPL ID

Industri esports di Indonesia semakin berkembang pesat, dan kini Sukro kembali menunjukkan dukungannya dengan menjadi snack official Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia (MPL ID). Keputusan ini merupakan hasil kerja sama yang dijalin antara Sukro, Moonton, dan Team RRQ, memperkuat komitmen brand dalam mendukung ekosistem esports di Tanah Air.

Dukungan Sukro untuk Esports Berlanjut

Kolaborasi ini bukanlah langkah pertama Sukro di dunia esports. Sebelumnya, merek camilan dari PT. Dua Kelinci ini telah sukses menggelar turnamen Mas Sukro Cup, yang mendapat antusiasme tinggi dengan lebih dari 4.000 peserta.

Emmanuel Dean, selaku Deputy Marketing Director PT. Dua Kelinci, menegaskan bahwa di tahun 2025 ini, pihaknya akan terus berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan esports di Indonesia.

“Kami berharap bentuk dukungan ini bisa menjadi wadah bagi generasi muda Indonesia untuk semakin berkomitmen dan berkembang sebagai pemain profesional,” ujar Dean.

Kolaborasi Positif dengan MPL ID dan RRQ

Keputusan Sukro untuk menjadi bagian dari MPL ID mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Moonton Indonesia selaku penyelenggara liga dan Team RRQ, salah satu tim esports terbesar di Indonesia yang juga disponsori oleh Sukro.

Azwin Nugraha, Public Relations dan Communications Manager Moonton Indonesia, meyakini bahwa kemitraan ini akan memperkuat posisi MPL ID dan Sukro di mata anak muda Indonesia.

“Kami yakin kerja sama ini akan meningkatkan visibilitas dan kredibilitas baik bagi MPL maupun Sukro di kalangan generasi muda,” kata Azwin.

Sementara itu, Andrian Pauline atau yang akrab disapa Pak AP, Co-Founder dan CEO Team RRQ, menyampaikan apresiasi atas dukungan berkelanjutan dari Sukro. Ia mengungkapkan bahwa tahun 2025 menandai tahun ketujuh kerja sama antara Sukro dan RRQ, sebuah pencapaian yang mencerminkan komitmen kuat dalam membangun industri esports.

“Kami sangat senang melihat bagaimana Sukro terus berkomitmen mendukung anak-anak muda Indonesia untuk berprestasi, khususnya di ranah esports,” tutur Pak AP.

Dukungan yang diberikan Sukro juga diyakini dapat semakin mendorong semangat anak-anak muda Indonesia untuk mengejar mimpi mereka di dunia esports.

“Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap esports di Indonesia bisa terus berkembang, dan anak-anak muda semakin berani bermimpi,” tambah Dean.

Pemenang Mas Sukro Cup Akan Dapat Tiket ke MICC

Tidak hanya menjadi official snack MPL ID, Sukro juga mengumumkan kabar menarik bagi komunitas esports. Dalam musim berikutnya, pemenang turnamen Mas Sukro Cup akan mendapatkan tiket menuju MICC (Moonton International Collegiate Cup), ajang bergengsi bagi para pemain muda berbakat.

Dengan berbagai inisiatif ini, Sukro semakin memperkuat eksistensinya di dunia esports, sekaligus memberikan peluang lebih besar bagi talenta-talenta muda untuk berkembang dan berkompetisi di level yang lebih tinggi.

Dengan kemitraan yang terus diperluas, apakah langkah Sukro ini akan membawa esports Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi? Kita nantikan aksinya di musim ini! 🎮🔥

MrBeast Ingin Beli Tim LoL, Apakah Faker Akan Bergabung?

Selebriti internet MrBeast kembali mengungkapkan keinginannya untuk terjun ke dunia esports League of Legends (LoL) dengan membeli tim di liga Amerika Serikat (LCS). Ambisinya bukan sekadar memiliki tim, tetapi juga menjadi juara World Championship (Worlds) dan mengangkat prestasi LCS ke level lebih tinggi.

Dalam podcast Clickbaited, MrBeast berbagi cerita tentang kecintaannya pada League of Legends dan bagaimana game ini telah menjadi bagian penting dalam hidupnya.

“Dulu aku sangat mengidolakan Faker dan beberapa pemain profesional lainnya. Setiap tahun, aku selalu menyempatkan diri menonton LoL karena ini salah satu cara untuk terhubung dengan orang-orang di sekitarku,” ujarnya.

Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, MrBeast sudah aktif membicarakan LoL bersama teman-temannya saat jam istirahat. Hingga kini, meskipun kesibukan membuatnya sulit bermain ranked, ia tetap mengikuti perkembangan scene kompetitif dengan penuh antusiasme.

Siap Akuisisi Tim, Target Juara Worlds!

Ketertarikan MrBeast terhadap dunia esports semakin besar, dan ia memastikan bahwa hanya tinggal menunggu waktu sebelum ia benar-benar membeli tim LCS.

“Aku ingin menjadi pemilik tim LCS. Saat ini banyak hal yang sedang aku urus, tapi aku pasti akan membeli satu tim,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Tak main-main, MrBeast mengaku siap mengeluarkan dana besar untuk membangun tim yang kompetitif. Ia berencana mendatangkan pemain bintang dengan gaji tinggi demi mewujudkan impiannya menjuarai Worlds. Bahkan, saat ditanya tentang kemungkinan merekrut Faker, legenda League of Legends asal Korea Selatan, ia menjawab dengan nada bercanda:

“Faker di tim MrBeast? Jika dia bisa dibeli, kenapa tidak?”

Namun, meskipun bersedia mengeluarkan banyak uang, MrBeast menegaskan bahwa tim esports miliknya tidak akan berorientasi pada keuntungan (for profit). Ia lebih melihat ini sebagai proyek yang didorong oleh passion dan kecintaannya terhadap game.

Mampukah MrBeast Membawa LCS Berjaya?

Meski bukan liga paling dominan di esports League of Legends, LCS tetap menjadi salah satu liga paling stabil dan berpengaruh selama lebih dari satu dekade. Jika MrBeast benar-benar masuk ke industri ini, tak menutup kemungkinan ia bisa membantu meningkatkan daya saing LCS dan mengembalikan kejayaan region Amerika Serikat di turnamen internasional.

Kini, tinggal menunggu langkah besar MrBeast berikutnya. Akankah ia benar-benar membeli tim dalam waktu dekat? Dan yang lebih penting, mampukah tim miliknya bersaing di panggung dunia? Mari kita nantikan bersama! 🚀🎮

Dukung Esports Tanah Air, AXIS & EVOS Rayakan 6 Tahun Kemitraan

Pesatnya pertumbuhan industri esports di Indonesia membuka peluang besar bagi perusahaan telekomunikasi untuk berkolaborasi dengan tim-tim esports ternama. Salah satu yang terus berinovasi dalam dunia ini adalah AXIS, layanan telekomunikasi dari PT XL Axiata Tbk, yang telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan EVOS Esports.

Dukungan AXIS untuk Komunitas Esports

Nahdiah Estu Pawestri, Head Youth Marketing Communication PT XL Axiata Tbk, menegaskan bahwa kolaborasi dengan tim esports merupakan langkah strategis untuk menjangkau generasi muda yang aktif di dunia gaming.

“Kami memahami bahwa akses internet yang cepat dan stabil sangat penting, terutama bagi para gamer dan komunitas esports,” ujar Nahdiah dalam sebuah acara di Jakarta Selatan, Rabu (19/2).

Manfaat Besar dari Kemitraan AXIS dan EVOS

Selama enam tahun terakhir, kerja sama antara AXIS dan EVOS telah memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi industri esports maupun generasi muda yang ingin mengembangkan karier di dunia digital.

“Melalui kolaborasi ini, kami ingin memberikan kemudahan bagi anak muda dalam mengejar impian mereka di dunia esports dan gaming,” tambah Nahdiah.

Hasil dari sinergi ini dapat dilihat melalui berbagai turnamen dan acara esports yang sukses diselenggarakan, seperti EVOS Fams Cup (EFC) dan AXIS Esports Labs 2024.

Program dan Event Unggulan dari Kolaborasi Ini

Kolaborasi antara AXIS dan EVOS melahirkan berbagai program menarik, di antaranya:

  • Warrior Fams Cup – Turnamen yang mempertemukan komunitas EVOS untuk berkompetisi.
  • EVOS Fams Cup (EFC) bersama AXIS – Ajang kompetisi esports bagi pemain amatir yang ingin menunjukkan bakatnya.
  • Reality Show EFC Pro Series – Program khusus yang menampilkan perjalanan para pemain esports menuju profesional.

Selain itu, AXIS Esports Labs menjadi salah satu festival esports terbesar yang memberikan wadah bagi pelajar dan gamers untuk berbagi pengalaman serta membangun komunitas yang lebih solid. Pada tahun 2024, event ini sukses digelar di enam kota besar: Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Malang, Makassar, dan Pontianak.

Melihat tingginya antusiasme peserta, di tahun 2025, AXIS Esports Labs akan hadir di Bandung, Bali, Manado, Batam, Lampung, dan Semarang, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak talenta muda di dunia esports.

Masa Depan Esports dan Dukungan Teknologi AXIS

Meningkatnya minat terhadap esports mendorong AXIS untuk terus berinovasi dalam menyediakan layanan terbaik bagi para gamers. Salah satu rencana yang sedang dipertimbangkan adalah menghadirkan paket kuota internet khusus untuk gaming agar pengalaman bermain semakin lancar tanpa gangguan.

Tony Tham, Head of Commercial EVOS, menyatakan bahwa kerja sama ini membantu EVOS lebih dekat dengan para penggemarnya.

“Dukungan jaringan yang cepat dan stabil dari AXIS sangat berperan dalam perjalanan kami di dunia esports. Dengan akses internet yang optimal, para pemain dapat menunjukkan potensi terbaik mereka,” ujar Tony.

Dengan terus berkembangnya industri esports di Indonesia, kolaborasi antara AXIS dan EVOS diharapkan dapat semakin memperkuat ekosistem gaming dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi talenta muda untuk bersinar di kancah nasional maupun internasional.

Roster Alter Ego MPL ID S15: Siap Bangkit atau Masih Perlu Adaptasi?

MPL ID Season 15 menjadi salah satu ajang esports paling dinanti oleh para penggemar Mobile Legends di Indonesia. Di antara tim-tim yang bersaing, Alter Ego selalu menjadi sorotan dengan skuad penuh talenta yang siap bertarung demi gelar juara.

Namun, seperti halnya tim lain, Alter Ego memiliki keunggulan dan tantangan yang bisa menjadi faktor penentu dalam perjalanan mereka di musim ini. Berikut analisis lima kelebihan dan kekurangan dari roster Alter Ego di MPL ID S15.

Kelebihan Roster Alter Ego di MPL ID S15

1. Pelatih Berpengalaman di Dunia MOBA

Salah satu faktor yang dapat mengangkat performa Alter Ego adalah kehadiran Xepher sebagai pelatih. Meski lebih dikenal di skena MOBA lain, Xepher memiliki jam terbang tinggi yang tetap relevan untuk diterapkan di Mobile Legends.

Keberadaan pelatih berpengalaman ini sangat berharga bagi pemain muda di tim. Saat ini, hanya Nino yang bisa disebut sebagai pemain senior, itupun masih tergolong muda dan memiliki mekanik tinggi. Dengan bimbingan yang tepat, para pemain Alter Ego dapat semakin berkembang.

2. Kedatangan Midlaner Bertalenta

Hijumee menjadi salah satu rekrutan terbaru Alter Ego untuk mengisi posisi midlaner. Meskipun belum pernah menjuarai M-Series, ia memiliki prestasi besar dengan menjadi juara dunia di IESF Bali 2022.

Keahlian Hijumee dalam mekanik dan pengambilan keputusan membuatnya sering berperan sebagai inisiator dalam tim. Dengan gaya bermain yang agresif dan cerdas, ia bisa membuat strategi Alter Ego sulit ditebak oleh lawan.

3. Chemistry Duo Pemain yang Pernah Bermain Bersama

Kehadiran Dreams di roster Alter Ego membawa keuntungan besar, terutama dalam membangun sinergi di mid lane. Ia dan Hijumee sebelumnya pernah bermain bersama di EVOS, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan chemistry di dalam permainan.

Dengan komunikasi yang lebih baik dan koordinasi yang solid, keduanya bisa menjadi faktor kunci dalam mendominasi mid lane.

4. Jungler Muda dengan Potensi Besar

Alter Ego memiliki dua jungler potensial, yaitu Rinee dan Gebe. Keduanya masih muda dan dikenal memiliki mekanik tinggi, yang menjadi aspek krusial dalam peran jungler.

Dengan kemampuan mereka dalam secure objektif dan duel mekanik, Alter Ego bisa memanfaatkan jungler yang fleksibel untuk menghadapi berbagai skenario permainan. Jika tim mampu mengoptimalkan keduanya, maka Alter Ego akan memiliki jungler yang mematikan dan sulit dibendung.

5. Nino Semakin Matang di Exp Lane

Musim ini, Nino semakin menunjukkan kematangannya sebagai pemain Exp Lane. Berbeda dengan musim sebelumnya, ia kini menjadi satu-satunya pemain utama di posisi tersebut, menandakan kepercayaan tinggi dari tim terhadap kemampuannya.

Permainannya juga terlihat berkembang pesat dalam beberapa turnamen terakhir yang diikuti Alter Ego. Meskipun belum meraih hasil maksimal, performa tim sudah jauh lebih baik dibanding musim lalu, di mana mereka gagal lolos ke playoff.

Kekurangan Roster Alter Ego di MPL ID S15

1. Masih Mencari Komposisi Roster Terbaik

Dengan adanya dua jungler, masih belum jelas siapa yang akan menjadi pilihan utama dalam line-up Alter Ego. Rinee yang baru direkrut tentu bukan sekadar cadangan, mengingat ia merupakan line-up party dari Anomaly, salah satu tim kuat di rank tertinggi.

Sementara itu, Gebe sudah sering bermain bersama roster utama Alter Ego sejak musim lalu. Ketidakpastian dalam menentukan jungler utama bisa menjadi tantangan tersendiri bagi tim untuk menemukan komposisi terbaiknya.

2. Potensi Masalah di Posisi Midlaner

Meskipun Hijumee memiliki kemampuan luar biasa, rekam jejaknya di tim sebelumnya, seperti EVOS dan Dewa United, sempat mengalami masalah yang berujung pada penurunan performa tim.

Jika situasi serupa terjadi di Alter Ego, tim akan kesulitan karena mereka tidak memiliki midlaner cadangan. Hal ini berpotensi menjadi pedang bermata dua, mengingat peran midlaner sangat penting dalam strategi permainan.

3. Adaptasi dengan Roster Baru

Dari total enam pemain, tiga di antaranya merupakan rekrutan baru, yaitu Hijumee, Dreams, dan Rinee. Proses adaptasi tentu menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam membangun komunikasi dan strategi tim.

Jika Alter Ego bisa cepat beradaptasi, hal ini tidak akan menjadi kendala. Namun, jika proses penyesuaian berjalan lambat, mereka bisa mengalami kesulitan dalam menghadapi tim-tim yang sudah memiliki roster solid sejak awal musim.

4. Rekor Buruk Nafari di Alter Ego

Selain Xepher, dalam jajaran tim pelatih Alter Ego ada Nafari (NFR), yang sebelumnya sudah pernah menangani tim ini. Sayangnya, saat Nafari menjadi bagian dari pelatih, Alter Ego justru mengalami musim terburuk dengan gagal lolos ke playoff.

Kini, meskipun bukan sebagai head coach, kehadirannya sebagai analis tetap menimbulkan pertanyaan: apakah Alter Ego akan kembali mengalami tren negatif seperti di musim sebelumnya?

5. Haizz Belum Konsisten sebagai Gold Laner

Sebagai gold laner, Haizz masih memiliki tantangan besar untuk menjadi carry utama di fase late game. Di musim sebelumnya, ia belum sepenuhnya menunjukkan performa yang konsisten dalam membawa tim menuju kemenangan.

Musim ini menjadi ujian penting bagi Haizz untuk membuktikan dirinya sebagai gold laner yang bisa diandalkan. Jika performanya masih belum meningkat, Alter Ego bisa mengalami kesulitan saat menghadapi tim-tim dengan marksman kuat.

Kesimpulan: Apakah Alter Ego Siap Menggebrak MPL ID S15?

Dengan roster yang penuh talenta dan beberapa keunggulan signifikan, Alter Ego memiliki potensi besar untuk bersaing di MPL ID S15. Namun, mereka juga menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam menemukan komposisi terbaik dan membangun konsistensi permainan.

Apakah Alter Ego mampu menampilkan performa terbaiknya dan bersaing di papan atas? Mari kita saksikan aksi mereka di panggung MPL! 🔥

Babak Sengit Dimulai! Onic ID vs Bigetron Alpha di Playoff ESL ML S6

Kompetisi ESL Mobile Legends S6 semakin memanas, dan kini tim-tim terbaik di Asia Tenggara bersiap untuk bertanding di babak playoff. Pada hari pertama, Jumat, 14 Februari 2025, tiga tim asal Indonesia akan memulai perjuangannya di turnamen yang berlangsung di Persada Johor International Convention Centre, Johor Bahru, Malaysia. Ketiga tim yang dimaksud adalah Onic ID, Bigetron Alpha, dan RRQ Hoshi. Meskipun bertanding di luar negeri, para penggemar Mobile Legends di Indonesia masih bisa menyaksikan laga seru ini melalui siaran langsung di kanal YouTube ESL Indonesia.

Selain ketiga tim tersebut, Indonesia juga diwakili oleh Team Liquid ID, yang sudah memastikan tempat di semifinal upper bracket. Di sini, mereka akan ditemani oleh Team Falcons PH asal Filipina, yang juga menunggu hasil dari pertandingan quarterfinal upper bracket. Di babak quarterfinal, tim yang kalah langsung tereliminasi dari kompetisi, sehingga setiap tim harus bermain dengan total fokus dan strategi terbaik mereka.

Jadwal Pertandingan Playoff ESL Mobile Legends S6:

  • Match 1: Onic ID Vs Bigetron Alpha – 15:30 WIB
  • Match 2: Onic PH Vs RRQ Hoshi – 17:30 WIB
  • Match 3: Team Liquid ID Vs Pemenang Match 1 – 19:30 WIB

Pada tahap awal playoff, format pertandingan masih menggunakan best of 3 (Bo3). Namun, begitu memasuki final upper bracket dan lower bracket, aturan berubah menjadi best of 5 (Bo5), memberikan peluang lebih banyak bagi kedua tim yang bertanding. Lalu, di babak grand final, sistem berubah menjadi best of 7 (Bo7), yang berarti tim yang pertama meraih empat kemenangan akan keluar sebagai juara.

Enam tim yang berhasil lolos ke playoff ini, secara otomatis, akan mendapatkan slot untuk kompetisi berikutnya, yaitu ESL Snapdragon Pro Series: Mobile Masters 2025, yang akan diselenggarakan pada 11-13 April 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Di sana, mereka akan bertanding melawan tim-tim Mobile Legends terbaik dari seluruh dunia.

Sementara ini, tim yang sudah dipastikan lolos ke Mobile Masters 2025 selain tim Indonesia adalah Incendio Supremacy, Papara Supermassive, dan Team Falcons. Tiga tim lainnya masih menunggu hasil kualifikasi di wilayah LATAM dan China, dan begitu semua tim terkumpul, kompetisi akan dimulai dari babak grup pada 7-9 April 2025.

Dengan jadwal yang semakin dekat, pastikan untuk mengikuti aksi seru para tim favorit kalian dan dukung terus tim Indonesia!

Lolos ke Playoff! Ini Perjalanan dan Hitung-hitungan RRQ di ESL Challenge Finals

Turnamen ESL Snapdragon Pro Series S6 Challenge Finals telah memasuki tahap akhir fase grup pada Rabu (12/2). Dalam fase ini, hanya tiga tim dari setiap grup yang berhak melaju ke babak playoff, sehingga total ada enam tim yang akan bertarung di fase berikutnya.

Sejak hari pertama, setiap tim telah memberikan performa terbaiknya untuk memastikan tempat di playoff. Namun, di hari ketiga, terjadi drama perhitungan yang cukup mengejutkan. RRQ Hoshi secara resmi dinyatakan lolos ke playoff ESL Snapdragon Pro Series S6 Challenge Finals setelah melalui rangkaian pertandingan yang penuh ketegangan.

Lantas, bagaimana bisa RRQ berhasil melaju ke babak playoff meskipun sempat mengalami kekalahan? Berikut penjelasan lengkapnya!

RRQ Hoshi Lolos Playoff, Ini Hasil Pertandingannya!

Di hari ketiga fase grup, hasil pertandingan cukup mengejutkan dan menentukan nasib banyak tim. Berikut adalah hasil dari beberapa pertandingan penting yang berpengaruh terhadap klasemen akhir:

RRQ Hoshi menang melawan Falcon Esports, namun harus tunduk di tangan ONIC Esports.
AURORA tampil mengejutkan dengan meraih kemenangan atas Team Falcons dan EVOS Holy.
Falcon Esports kalah dari RRQ Hoshi, namun berhasil menumbangkan Team Falcons.
EVOS Holy menang melawan ONIC Esports, tetapi harus menelan kekalahan dari AURORA.

Situasi ini membuat persaingan untuk lolos ke playoff menjadi sangat ketat, dengan beberapa tim memiliki jumlah kemenangan yang hampir sama. Hasil akhirnya benar-benar tidak bisa diprediksi sebelum panitia melakukan perhitungan akhir.

Mengapa RRQ Bisa Lolos ke Playoff?

Setelah pertandingan terakhir antara Team Falcons vs Falcon Esports, pihak penyelenggara melakukan perhitungan ulang terhadap klasemen grup. Banyak yang terkejut saat RRQ Hoshi dinyatakan lolos ke babak playoff, meskipun mereka kalah dari ONIC Esports.

Faktor yang membuat RRQ tetap melaju ke playoff adalah perhitungan Head-to-Head dengan Falcon Esports dan AURORA. Dengan selisih poin yang lebih baik dibanding kedua tim tersebut, RRQ berhasil mengamankan tempat di fase berikutnya.

Dengan hasil ini, keenam tim yang akan bertanding di babak playoff ESL Snapdragon Pro Series S6 Challenge Finals akhirnya telah ditentukan. Kompetisi semakin menarik, dan penggemar kini menantikan bagaimana perjalanan RRQ di babak selanjutnya.

Apakah RRQ Bisa Melaju ke Final?

Dengan lolosnya RRQ ke babak playoff, tantangan baru telah menanti. Mereka harus berhadapan dengan tim-tim kuat lainnya untuk bisa melaju ke babak final.

Apakah RRQ akan mampu melanjutkan tren positif mereka? Ataukah mereka akan menghadapi rintangan yang lebih berat di babak playoff? Kita nantikan aksi mereka di ESL Snapdragon Pro Series S6 Challenge Finals!

Tuntas Masalah Legalitas, Diego Maradona Kini Bisa Dinikmati di EA Sports FC 25

Setelah absen cukup lama akibat permasalahan hukum, legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, akhirnya kembali ke EA Sports FC 25. Kehadirannya ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar game sepak bola EA, terutama mereka yang bermain di Ultimate Team (UT). Kembalinya Maradona menandakan bahwa sengketa hukum antara EA dan pemegang hak atas nama sang legenda telah menemukan titik terang setelah sempat berlarut-larut sejak 2022.

Maradona Siap Hadir di Ultimate Team

Berdasarkan informasi yang beredar, Maradona akan tersedia di EA Sports FC 25 mulai 14 Februari 2025. Namun, pemain yang sudah memiliki seri sebelumnya, seperti EA Sports FC 24 atau FIFA 22, tidak akan bisa mengaksesnya di sana. Untuk mendapatkan Maradona, EA belum memberikan detail lebih lanjut mengenai mekanisme perilisannya. Meski demikian, banyak yang memprediksi bahwa ia akan hadir dalam Ultimate Team sebagai salah satu kartu Icon dengan rating tinggi—kemungkinan bahkan lebih tinggi dari Ronaldo Nazário.

Tak hanya di versi konsol dan PC, Maradona juga dikabarkan akan tersedia di EA Sports FC Mobile, yang bisa dimainkan di perangkat Android dan iOS. Ini tentunya menjadi kabar baik bagi para pemain mobile yang ingin merasakan magisnya legenda Argentina tersebut.

Sengketa Hukum yang Panjang

Hilangnya Maradona dari game EA sejak 2022 berakar dari permasalahan lisensi. Pada 2021, EA menandatangani perjanjian lisensi dengan Stefano Ceci, mantan manajer pribadi Maradona. Namun, belakangan terungkap bahwa Ceci tidak memiliki hak resmi untuk memberikan lisensi tersebut, yang seharusnya ditandatangani oleh pemegang hak sah atas nama Maradona. Akibat kesalahan ini, pengadilan memutuskan bahwa EA tidak memiliki hak untuk menggunakan nama atau citra Maradona, sehingga karakter tersebut harus dihapus dari game.

Lisensi resmi atas nama Maradona sebenarnya dimiliki oleh perusahaan Sattvica, yang dikendalikan oleh pengacara Matias Morla. Namun, lisensi tersebut sempat ditangguhkan setelah dua anak Maradona mengajukan gugatan terkait kepemilikan dan distribusi hak atas nama ayah mereka. Persoalan ini menyebabkan Maradona tidak bisa hadir di EA Sports FC untuk beberapa waktu.

Mengapa Maradona Bisa Muncul di eFootball?

Menariknya, meskipun EA mengalami kendala hukum dalam menggunakan nama Maradona, eFootball dari Konami tidak menghadapi masalah serupa. Banyak yang bertanya-tanya bagaimana Konami bisa tetap memasukkan sang legenda ke dalam game mereka tanpa hambatan. Kemungkinan besar, Konami telah lebih dulu menjalin kesepakatan langsung dengan pemegang lisensi yang sah atau memiliki kontrak yang berbeda dengan keluarga Maradona.

Kini, setelah permasalahan hukum terselesaikan, kehadiran Diego Maradona di EA Sports FC 25 menjadi momentum besar bagi para penggemar sepak bola virtual. Apakah ia akan menjadi salah satu kartu terbaik di Ultimate Team? Kita tunggu saja kejutan dari EA dalam waktu dekat!